good
Top 10 List of Week 09
Alfina Megasiwi

Top 10 List of Week 09

  1. 2021 Q1 Hard Drive Failure Rates by Blackblaze

    Hard drive failure merupakan malfunction pada drive yang mengakibatkan informasi tersimpan tidak dapat diakses. Web ini akan menampilkan failure rates data drivers dan komparasi failure rates antara HDD dan SSD boot drivers milik Blackblaze pada kuartal I tahun 2021. Dari pengujian yang dilakukan pada 171.919 hard drivers akhir Maret 2021, diperoleh AFR (Annualized Failure Rate) sebesar 0.85%, 4 diantaranya memiliki zero failure. Selain itu, diperoleh AFR SSD sebesar 0.58% dan HDD 10.56% untuk Q1 2021. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa SSD fail less often than HDD.

  2. NAS (Network-Attached Storage) vs. SAN (Storage Area Network): Differences and Use Cases

    NAS dan SAN merupakan dua storage architecture yang populer. NAS dan SAN saling melengkapi satu sama lain, oleh karena itu, banyak organisasi besar yang memiliki keduanya. Pada OS, NAS adalah suatu shared folder yang file-filenya dapat diakses oleh para employee dan SAN adalah high-performance network, khusus untuk consolidated block-level storage. Web ini akan membahas tujuh perbedaan dari NAS dan SAN (Fabric, Data processing, Protocols, Performance, Scalability, Price, dan Ease of management) serta use cases dari keduanya.

  3. MBR vs GPT Which one should you use?

    Suatu media storage tidak dapat langsung digunakan oleh sistem operasi tanpa diformat dan ditentukan sistem partisi-nya terlebih dahulu. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) merupakan sistem partisi yang berfungsi sebagai pengelola media storage. MBR digunakan bersamaan dengan legacy BIOS firmware, sedangkan GPT digunakan sebagai partisi standar untuk firmware UEFI (pengganti BIOS). GPT banyak digunakan pada hardware-hardware canggih saat ini. Web ini akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu MBR, GPT, kelebihan dan kekurangannya, dan mana yang lebih cocok untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

  4. Swap Space Management in OS

    Swapping adalah suatu teknik memory management yang digunakan dalam multi-programming. Teknik yang dimaksud adalah teknik untuk me-remove process dari main memory dan menyimpannya ke secondary memory (swap out), lalu menaruhnya kembali ke main memory untuk melanjutkan eksekusi (swap in). Tujuan utama dari implementasi swap-space adalah menghasilkan throughput terbaik untuk virtual memory. Web ini akan membahas bagaimana swap space digunakan, lokasi swap space pada disk, bagaimana swap space di-manage, dan contoh dari swap-space management.

  5. Guide to RAID (Redundant Array of Independent Disks)

    RAID (Redundant Array of Independent disks) adalah cara untuk menyimpan data yang sama ke tempat yang berbeda pada multiple hard disks agar data tetap aman apabila terjadi drive failure. Pada OS, RAID arrays merupakan single logical drive. Raid menggunakan teknik disk mirorring dan disk striping. Mirroring akan menyalin data ke lebih dari satu drive sedangkan striping partitions akan menyebarkan data ke multiple disk drives. Web ini akan membahas apa itu RAID, cara kerjanya, penjelasan masing-masing level-nya, serta keuntungan, dan kerugian dari penggunaan RAID.

  6. What Makes All Your Electronics Work - Firmware Explained

    Firmware sering dikatakan sebagai software-hardware hybrid. Code yang membangun suatu firmware berhubungan secara langsung dengan hardware), sebab firmware dibuat untuk menyediakan fundamental basic link dan method of control hardware dari suatu sistem. Sebagai contoh, BIOS akan langsung berjalan ketika kita menyalakan komputer. BIOS selanjutnya akan menginisialisasi hardware sesuai dengan konfigurasi dan memeriksa apakah terdapat error. Setelah selesai, BIOS akan memberikan kontrol-nya kepada OS. Video ini akan membahas mengenai apa itu firmware, cara kerjanya, tipe-tipenya, serta hal yang harus dilakukan untuk menghindari firmware corrupt.

  7. The difference between UEFI and BIOS explained

    BIOS (Basic Input/Output System) menyediakan helper functions yang dapat me-read boot sectors dari suatu attached storage dan menampilkannya pada screen. UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) melakukan hal yang sama dengan BIOS, namun UEFI menyimpan seluruh data tentang inisialisasi dan startup pada .efi file (tidak disimpan pada firmware). UEFI di-design untuk mengatasi berbagai limitasi pada BIOS, sebagai contoh, UEFI men-support drive size hingga 9 zettabytes, sedangkan BIOS hanya 2.2 terabytes, UEFI berjalan pada 32 bit atau 64 bit mode, sedangkan BIOS pada 16 bit mode. Web ini akan membahas mengenai apa itu BIOS dan UEFI, cara kerja keduanya, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.
  8. What is Grub in Linux? What is it Used for?

    GRUB adalah sebuah complete program untuk loading dan managing boot process (GRUB is both a bootloader and a boot manager). GRUB merupakan bootloader paling umum pada Linux distributions. GRUB akan me-load kernel dari OS dan kernel tersebut-lah yang akan meng-initialize the rest of OS (shell, display manager, desktop environment, etc). Selain itu, terdapat juga boot manager. Bedanya dengan boot loader, boot manager tidak me-load OS secara langsung, sebab boot manager digunakan untuk memilih OS (apabila terdapat lebih dari satu OS pada sistem). Web ini akan membahas secara lanjut mengenai GRUB, boot managing program similar to GRUB, cara meng-akses dan meng-edit GRUB, cara membuka GRUB configuration file dan meng-customize GRUB.

  9. Why ‘init’ Needed to be Replaced with ‘systemd’ in Linux

    Init adalah daemon process yang dijalankan ketika komputer dimulai hingga komputer dimatikan. Init adalah process pertama yang dilakukan saat komputer booting. Oleh karena itu, init merupakan parent dari semua process yang sedang berjalan, sehingga di-assign dengan “pid=1”, begitu pula dengan systemd (System Management Daemon). Systemd di-design untuk mengatasi kekurangan dari init (salah satunya me-reduce boot time dan computational overhead). Web ini akan membahas apa itu init, systemd, alasan init digantikan oleh systemd, fitur-fitur pada systemd, serta perbandingan fitur pada init dan systemd.

  10. The Linux Booting Process Step by Step

    Terdapat 4 tahapan yang dilalui oleh seluruh Linux distros pada saat boot-up process. Empat tahapan tersebut adalah BIOS integrity check (POST), loading of the Boot loader (GRUB2), kernel initialization, dan starting systemd (the parent of all processes). Ketika sistem Linux dimulai, BIOS menjalankan POST. Setelah POST selesai, BIOS akan memeriksa MBR untuk mendapatkan informasi bootloader dan disk partitioning-nya. Di Linux terdapat 3 tipe utama bootloaders, yaitu LILO, GRUB, dan GRUB2 (latest and primary bootloader in modern Linux distros). Untuk tahap selanjutnya akan dibahas secara lengkap pada web ini.

© 2021-2021 --- Alfina Megasiwi --- File Revision: 28/05/2021 (1).