good
Operating Systems 2021-1 (OS211)
Alfina Megasiwi
  1. CPU Scheduling Algortihm

    Sebuah process scheduler melakukan penjadwalan pada process-process yang nantinya akan di-assign ke CPU sesuai dengan algoritma schedulingnya. Algoritma-algoritma tersebut antara lain FCFS (First-Come, First-Served) Scheduling, SJN (Shortest-Job-Next) Scheduling, Priority Scheduling, Shortest Remaining Time, RR (Round Robin) Scheduling, Multiple-Level Queues Scheduling. Web ini akan menjelaskan pengertian dan cara kerja dari tiap-tiap algoritma dilengkapi dengan contoh implementasi dan soalnya.

  2. Burst time, Arrival time, Exit time, Response time, Waiting time, Turnaround time, and Throughput

    Ketika mempelajari CPU scheduling, pasti kita akan menemukan istilah-istilah seperti burst time, arrival time, exit time, waiting time, response time, turnaround time, dan throughput. Istilah-istilah tersebut adalah parameter yang digunakan untuk menghitung performance dari suatu sistem. Secara umum, burst time adalah total waktu yang dibutuhkan suatu process untuk dieksekusi oleh CPU, arrival time adalah waktu ketika process siap untuk dieksekusi, dan exit time adalah waktu ketika process telah menyelesaikan eksekusinya dan keluar dari sistem. Web ini akan membahas pengertian dari parameter-parameter tersebut dan contoh implementasinya.

  3. Priority, Advantages and Disadvantages of Multilevel Queue Scheduling Algorithm

    Algoritma multilevel queue scheduling membagi ready queue ke dalam queue-queue terpisah. Tiap-tiap process akan di-assign pada suatu queue berdasarkan properti-properti dari process, seperti memory size, process priority, dan process type. Tiap queue memiliki prioritasnya masing-masing, misal pada multilevel queue dengan lima queue, urutan prioritas dari yang tertinggi ke yang paling rendah ialah system process, interactive process, interactive editing processes, batch processes, dan student processes. Web ini akan membahas process-process tersebut dan contoh implementasi prioritasnya, advantages, serta disadvantages dari algoritma multilevel queue scheduling.

  4. Scheduler vs Dispatcher

    Scheduler dan dispatcher. Kedua istilah tersebut sering dikaitkan dengan process scheduling pada Operating System. Perbedaannya adalah scheduler memilih suatu process dari banyak process untuk dieksekusi, sedangkan dispatcher mengalokasikan CPU untuk process yang dipilih oleh scheduler. Web ini akan memberikan pembahasan lebih lanjut mengenai apa itu scheduler, dispatcher, hubungan antara scheduler dan dispatcher, serta side by side comparison-nya.

  5. What is Long-Term, Short-Term, and Medium-Term Scheduler?

    Pada sistem operasi, CPU scheduler biasa meng-handle schedule dari berbagai process. Pada dasarnya, terdapat tiga tipe scheduler, yakni long-term scheduler, short-term scheduler, dan medium-term scheduler. Secara umum, long-term scheduler mengontrol jumlah process yang ada pada ready state, short-term scheduler memilih suatu process dari ready state untuk dijadwalkan pada running state, dan medium-term scheduler melakukan swapping suatu process dari main memory ke secondary memory vice versa. Web ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian scheduler tersebut secara lebih lengkap, diagram, comparison antara ketiganya, dan lokasi dari tiap schedulers di process state diagram.

  6. Difference Between Preemptive and Non-Preemptive Scheduling and Examples

    Preemptive scheduling adalah metode scheduling dimana task-tasknya di-assign berdasarkan prioritas. Terkadang sistem perlu menjalankan task dengan prioritas yang lebih tinggi walaupun task dengan prioritas yang lebih rendah sedang berjalan. Oleh karena itu, task dengan prioritas lebih rendah akan di-hold hingga task dengan prioritas yang lebih tinggi selesai dieksekusi. Web ini akan menjelaskan apa itu preemptive scheduling, apa itu non-preemptive scheduling, perbedaan keduanya di OS, advantages dan disadvantages dari preemptive serta non-preemptive scheduling + example-nya.

  7. Compare CPU Scheduling of Linux and Windows

    Web ini akan membahas process schedulingnya dari berbagai versi Windows (Windows 3.1 xs, NT-based versions of Windows, dan Windows XP) dan Linux (2.6 to 2.6.23) secara singkat. Web ini juga akan memberikan comparison side by side antara process scheduling Linux dan Windows berdasarkan process-nya, threads, windowing, scheduling class, priorities, real time scheduling, scheduling time slices, CPU partitioning, dan masih banyak lagi.

  8. Scheduling in Multiprocessor

    Multiprocessor scheduling lebih terfokus pada cara mendesain fungsi scheduling untuk sistem yang memiliki lebih dari satu processor. Dengan multiple processor, load sharing dapat dikerjakan dengan lebih mudah, namun hal ini akan membuat proses schedulingnya kompleks. Sama dengan single processor, tidak ada solusi yang paling baik untuk scheduling sistem dengan multiple processor. Web ini akan membahas kategori dari multiprocessor, teknik dari multiple processor scheduling (asymmetric/symmetric), processor affinity, load balancing, dan symmetric multithreading.

  9. Scheduling in Real Time Systems

    Real-time operating system adalah operating system yang dibuat untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang akan langsung memproses data ketika masuk, tanpa delay. Real-time system dapat dibagi menjadi dua, yakni hard real time system dan soft real time system. Pada real-time system, scheduler merupakan komponen yang paling penting dan biasanya termasuk short-term task scheduler. Fokus utama dari scheduler pada real time system adalah untuk mengurangi response time dari setiap process dibanding meng-handle deadlinenya. Web ini akan membahas lebih lanjut mengenai scheduling pada soft dan hard real time system, serta scheduling algorithm (berdasarkan schedulability, implementation, dan hasil analisis).

  10. NUMA Aware Scheduler

    NUMA(Non-Uniform Memory Access) adalah shared memory yang digunakan pada sistem dengan multiprocessor. NUMA merupakan sistem yang digunakan untuk menghubungkan multiple CPU dengan computer memory yang available dalam suatu komputer. Pada sistem NUMA, optimal performance akan diraih apabila suatu process dekat dengan memori yang diakses. NUMA awareness pada scheduler digunakan untuk mendukung lokalitas dari process ke memory yaitu dengan melakukan dispatching process pada node yang sama. Web ini akan membahas perkembangan NUMA scheduler pada Linux.


© 2021-2021 --- Alfina Megasiwi --- File Revision: 28/05/2021 (1).